BANGKALAN, koranmadura.com – Walaupun sudah habiskan anggaran puluhan miliar Dana Alokasi Khusus (DAK), sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur diprediksi belum bisa digunakan hingga 2023 ke depan.
Diketahui, sejak dimulainya pembangunan tahun 2017 hingga saat ini, sudah menguras uang sekitar Rp 65 miliar. Yakni, Rp 3 miliar tahun 2017, Rp 9 miliar tahun 2019, Rp 17,3 miliar tahun 202 dan tahun 2022 direncanakan dianggarkan Rp 36 miliar.
Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Ketanagakerjaan (Disperinaker) Kabupaten Bangkalan, Agus E. Leandy menyampaikan, walaupun tahun ini akan mendapatkan bantuan DAK Rp 36 miliar, namun belum bisa menyelesaikan bangunan seluas 5 hektare.
“Bantuan Rp 36 miliar itu untuk penyelesaian gedung 1 dan 2, sedangkan gedung 3 belum tersentuh untuk tahun 2022 ini,” kata dia, Rabu 16 Februari 2022.
Menurut dia, pembangunan sentra IKM ini sifatnya multiyears. Karena terkendala anggaran yang belum mencukupi dari pusat. Sementara Kabupaten dan Kota yang lain juga mengajukan bantuan DAK untuk mengembangkan wilayah masing-masing.
“Tapi kita sudah melakukan pendataan IKM binaan kita untuk menempatkan di sentra IKM,” kata dia.
Selain itu, di sentra IKM yang berada di Desa Ba’engas, Kecamatan Labang, kabupaten setempat masih belum tersedia Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sebab, sesuai petunjuk dari pemerintah pusat, anggaran tahun 2022 ini hanya fokus fisik saja.
“Tahun 2022 fokus Common Facilities, gedung produksi dan pagar. IPAL tidak ada. Tapi mudah-mudahan tahun depan bisa anggarkan IPAL,” pungkas dia. (MAHMUD/ROS/VEM)
© 2022 Koran Madura – Hak Cipta Dilindungi
© 2022 Koran Madura – Hak Cipta Dilindungi

source