Home
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua optimis zero atau nol kasus stunting pada tahun 2022, karena gencar melakukan pelayanan untuk pencegahan dan penanganan sejak dini, sejak anak masih dalam kandungan.
“Saya optimis kita [bisa] zero stunting, maka itu perlu mendapatkan perhatian serius mulai dari dalam kandungan diberikan gizi supaya saat lahir dengan sehat,” ujar Tomi Mano dalam kegiatan review kinerja tahunan aksi integrasi stunting di Grand Abe Hotel Abepura, Kota Jayapura, Senin (13/12/2021).
Dikatakan Tomi Mano, kasus stunting dapat dicegah melalui imunisasi dan deteksi tumbuh kembang serta pelayanan kesehatan terjangkau agar menurunkan angka stunting, karena itu akan meningkatkan kualitas hidup anak agar tumbuh sehat, mental yang baik, dan memiliki kecerdasan yang baik pula.
“Pembangunan kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan manusia di mulai dari 1000 hari pertama hari kelahiran. Mendapatkan perhatian orangtua dan keluarga,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan Tomi Mano, Pemkot Jayapura telah mengeluarkan Instruksi Wali Kota Nomor 31 Tahun 2020 tentang pencegahan penanganan stunting tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK)
Untuk itu, Tomi Mano berharap dalam kegiatan review kinerja tahunan aksi integrasi stunting 2021, baik lurah, kepala distrik, maupun kepala kampung memainkan peran penting khususnya mengajak warganya untuk pelayanan pencegahan stunting.
“Saya mau tahu dimana saja yang menjadi kendala [tidak mendukung] dalam penanganan stunting sehingga dilakukan evaluasi agar penurunan [angka] stunting secara terintegrasi sehingga anak-anak di Kota Jayapura lahir dengan sehat dan tumbuh cerdas,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: 1.040 anak alami stunting di Kota Jayapura
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi dan masalah status kesehatan lingkungan sehingga menyebabkan anak gagal tumbuh pasca 1.000 haru pertama kelahiran.
“Review ini merupakan langkah penting untuk memastikan intervensi pencegahan dan penurunan [angka] stunting yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Dalam review ini menyampaikan analisi aktualisasi dan rencana pencegahan stunting,” ujar Antari.
Dikatakan Antari, penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama sehingga dibutuhkan komitmen di tingkat kelurarahan, distrik, dan kampung untuk melakukan intervensi gizi terintegrasi dan disepakati dalam rencana kerja tahun berikutnya demi mencapai target zero stunting pada 2022.
“Jumlah kasus stunting yang tersisa 500 orang. Sehat produktif dan kreatif untuk menyukseskan pembangunan bangsa, sebaliknya mereka akan tumbuh dengan gizi buruk masalah kesehatan,” ujar Antari.
Antari menambahkan dalam review kinerja tahunan aksi integrasi stunting Kota Jayapura tahun 2021 dapat mengevaluasi program dan kegiatan sesuai dengan tupoksi masing-masing sehingga menghasilkan program kerja yang strategis dalam penanganan stunting. (*)
Editor: Dewi Wulandari
Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.
Jl. Sakura Gg Jati I No A5, Perumnas II Waena Jayapura – Papua (99351)
Copyright © 2021 | Tabloid Jubi.
Kebijakan Privasi