Bekerja di Bagian Program dan Keuangan mutlak mendapatkan beban kerja yang tinggi, begitulah yang dirasakan. Kemampuan seseorang memang berbeda-beda, tapi sebenarnya bukan itu yang menjadi sorotan saya. Karena meskipun Anda pintar akan tetapi kalo anda Tidak betah di seksi tersebut maka Anda cepat atau lambat Anda, akan bergeser mencari zona nyaman

Bekerja di seksi tersebut tidak diperlukan orang pintar dan banyak bicara, disitu diperlukan kehati-hatian dan telaten dan yang paling pokok adalah mencintai pekerjaannya. Sebenarnya setiap jenis pekerjaan itu ada tantangannya dan setiap tantangan yang dihadapi akan disikapi berbeda-beda. Sebenarnya saya sangat percaya dengan pesan-pesan kenabian terkait dengan kesibukan bekerja yang mana bekerja itu dapat mengangkat derajat seseorang.

Saya punya cerita, dulu ada teman kuliah saya yang memiliki kemampuan yang biasa biasa saja. Setelah teman kuliah saya jadi PNS, saya melihat banyak perubahan pada dirinya, kemampuannya berbeda dari sebelumnya. Teman saya lebih lincah, lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan. Kondisi tersebut berbeda pada saat Mahasiswa dulu, yang agak lambat dan kurang inisiatif. Saya mencoba mencermati perubahan pada teman saya, dan saya menemukan bahwa teman saya memiliki perubahan kemampuan karena teman saya mendapatkan tantangan pekerjaan yang luar biasa sehingga skilnya meningkat.

Saya pun berpikir, bahwa skill akan meningkat bila kita mendapatkan tantangan pekerjaan yang sulit dan skill orang akan menyusut apabila orang tersebut hanya bekerja dengan tantangan yang biasa-biasa saja. Ini adalah opini saya dan mungkin setiap orang punya pendapat tersendiri.

Kembali kepada judul di atas, tentang beban kerja yang tinggi. Beban kerja yang tinggi dapat berkurang bila pekerjaan itu dibagi bagi secara proporsional. Pembagian tugas adalah keywordnya. Hanya saja pekerjaan di bagian ini memerlukan kemampuan akademik yang baik, ini bukan pekerjaan yang mudah dibagi, berbeda dengan pekerjaan yang sifatnya umum dan mudah dilakukan maka pekerjaan itu dapat dibagi. Contoh Pekerjaan yang memerlukan kemampuan akademik yang baik adalah Penyusunan Renstra, Penyusunan Renja, Penyusunan Laporan Keuangan serta Penyusunan Lakip. Dokumen-dokumen tersebut harus disusun seperti dalam naskah akademik. Seperti mahasiswa yang menyusun skripsi dan tesis.

Pekerjaan tersebut sifatnya spesifik dan sulit dibagi ke staf lain. Mengerjakan dokumen-dokumen tersebut pasti sulit, karena diperlukan kemampuan analisis dan kaya akan literatur kata dalam menyajikan laporan. Jadi bagaimana agar ini bisa dibagi? Jawabanya tidak usah dibagi, karena membagi pekerjaan maka hasil dokumen tidak akan nyambung. Misalkan Si A kerja BAB 1 dan Si B kerja BAB 2, maka saya yakin BAB 1 dan BAB 2 dapat selesai tapi hasil penulisan tidak konsisten

Pekerjaan ini seperti membuat buku, cukup satu penulis saja agar ide awal sampai ide akhir dalam penyusunan laporan tersaji secara konsisten dan sistematis. Saya kembali menyinggung bahwa tantangan disini berat, tapi skill Anda akan meningkat karena kemampuan berpikir selalu terasah. Coba Anda memiliki pekerjaan yang tantangannya biasa-biasa saja, maka kemampuan Anda tidak akan keluar karena terjebak dalam rutinitas yang tidak memiliki arti. Sebagai contoh seorang perawat yang seharusnya membuat laporan asuhan keperawatan yang mana dalam pekerjaan ini membuat perawat ini terupdate ilmunya, akan tetapi dalam pekerjaan sehari-harinya hanya memilih zona nyaman yakni kegiatannya hanya melakukan pengukuran tensimeter saja maka kemampuan sebagai perawat tidak akan meningkat sampai pensiun. Dan banyak contoh bisa kita lihat di lingkungan pekerjaan kita, staf yang sudah puluhan tahun bekerja, akan tetapi skilnya tidak ada mengalami peningkatan karena mereka berada dalam zona nyaman. Mereka tidak berani melakukan inisiatif dan tidak berani menerima tantangan atau menciptakan tantangan sehingga tidak ada terobosan-terobosan baru yang muncul di lingkungan pekerjaaanya.

Mungkin ada PNS yang masih muda, akan tetapi karena sudah berada dalam zona nyaman sehingga tidak mau lagi menerima tantangan pekerjaan, selalu menghindari pekerjaan dan pilih-pilih pekerjaan padahal skil nya masih mumpuni. Karena skilnya tidak pernah terasah maka pekerjaan yang ringan pun terasa berat dan ini menjadi problematika umum di lingkungan PNS. Maka jangan heran bila ada pegawai honorer yang memiliki skil yang luar biasa dibandingkan PNS, karena pegawai honorer ini melakukan pekerjaan yang tantangannya luar biasa.

Kembali lagi kepada pesan kenabian bahwa pekerjaan itu adalah nikmat yang patut disyukuri. Hidup ini hanya sekali, Bila Anda selalu berada dalam zona nyaman dan tidak ada torehan-torehan prestasi yang anda Buat sampai pensiun berarti anda tidak mensyukuri nikmat tuhan. Semua PNS akan pensiun dan pasti akan menghadapi masa tua bila panjang umur. Masa tua itu berarti kita akan menghadapi berbagai macam penyakit dan akan merenggut nyawa kita. Kita tidak akan bisa berbuat apa apa bila sudah usia lanjut. Maka manfaatkanlah masa usia produktif kita untuk mengasah terus skill dan skill tersebut kita persembahkan untuk kemajuan organisasi tempat Anda bekerja dan hindarilah jadi PNS santai karena akan merugikan diri Anda sendiri.

Sekarang pekerjaan apa yang bisa dibagi bagi di bagian program dan keuangan? Banyak pekerjaan yang bisa dibagi-bagi, akan tetapi ada pekerjaan yang beban kerjanya didistribusikan ke orang lain. Pendistribusian ini tidak memaksa orang tersebut bekerja karena pekerjaan itu diberikan kepada orang yang memang terkait dengan pekerjaan tersebut. Artinya semua pekerjaan didistribusikan kepada orang yang tepat sehingga pekerjaan ini dapat selesai. Bagaimana caranya mendistribusikan pekerjaan kepada banyak orang dalam waktu yang terbatas?

Caranya adalah memanfaatkan penggunaan teknologi informasi. Coba perhatikan solusi ini, dengan tulisan yang sudah saya singgung sebelumya. Ketika anda berhadapan dengan pekerjaan seperti ini, apa yang bisa dilakukan ? Caranya adalah belajar dan berdoa. Ya, tingkatkan kemampuan skill anda dengan belajar teknologi informasi yang referensinya banyak bertebaran di Internet. Mungkin ada yang berpendapat, Ini susah karena kita harus belajar ilmu Koding yang njelimet dan Kami tidak pernah belajar ilmu itu waktu masa kuliah. Bila anda berpendapat seperti itu, maka Anda sangat ketinggalan teknologi yang mana berkembang dengan pesat. Aplikasi sekarang sudah dapat dibuat tanpa melakukan koding yang njelimet itu karena sudah ada platform untuk membut aplikasi tanpa koding seperti PHPmaker, WordPress, Joomla dan platform yang lain. Yang diperlukan adalah kemauan anda untuk belajar dan melepaskan diri dari zona nyaman.

Aplikasi yang dibuat secara operasional sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan karena setiap orang yang berkepentingan diberikan akses untuk melakukan penginputan sesuai dengan pekerjaaaanya. Aplikasi dapat diakses kapan saja dan di mana saja yang penting terhubung dengan internet. Bekerja dengan aplikasi fleksibilitasnya sangat tinggi sehingga memudahkan menyelesaikan pekerjaan.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi sangat dirasakan di bidang perbankan. Banyak bank sekarang mengurangi karyawannya karena transaksi perbankan sudah dapat dilakukan lewat aplikasi sehingga kunjungan ke Bank berkurang.

Perlahan tapi pasti kondisi ini akan mempengaruhi sistem Pemerintahan. Akan ada pengurangan jumlah pegawai karena pekerjaan sudah by IT Sytem dan ini dampaknya sudah dirasakan. Bila terus berada di zona nyaman dan merasa puas dengan kemampuan Anda saat ini, maka Anda bisa kesulitan dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan pola kerja pegawai yang berbasis IT.

Pola pola kerja berbasis IT sudah diterapkan oleh Pemerintah Pusat, dan yang paling bagus dijadikan contoh adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan untuk Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Surabaya dan DKI Jakarta. Untuk Lingkup Pemerintah Kota Parepare adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Instansi-instansi yang disebutkan diatas memiliki pola kerja yang fleksibilitasnya tinggi. Pegawainya fleksibel bekerja baik di rumah maupun di kantor, dan tanda-tangan dokumen dilakukan secara elektronik. Kenapa Kita tidak mencontoh pola kerja seperti itu ? .