(Banda Aceh, 29/07)—Perilaku protokol kesehatan (Protkes) relatif tidak berkembang alias stagnan dalam sepekan terakhir. Stagnasi itu tampak dari monitoring perubahan perilaku Protkes olah Satgas Penanganan Covid-19 Nasional dalam sepekan terakhir. Sementara itu, kasus baru Covid-19 bertambah 231 orang, 40 orang sembuh, dan 10 orang meninggal dunia di Aceh.
“Stagnasi Prokes tak hanya di Aceh, melainkan juga terlihat dari nilai rerata nasional,” tutur Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis (29/7/2021) dini hari.
Ia mengungkapkan, angka proporsi hasil monitoring kepatuhan Protkes periode 12 – 18 Juli 2021 relatif sama dengan tingkat kepatuhan Protkes sepekan terakhir di tanah air, periode 19 – 25 Juli 2021.
Pada minggu lalu, rerata kepatuhan memakai masker nasional sekitar 90,97 persen dan pekan ini 90,10 persen dari jumlah masyarakat yang dimonitor. Sedangkan kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan pekan lalu sekitar 88,83 persen, dan pekan ini 88,81 persen. Meski tidak signifikan, nilai proporsinya justru tampak turun secara nasional.
Sementara tingkat kepatuhan memakai masker di Aceh minggu lalu sekitar 88,91 persen, dan sepekan terakhir sekitar 88,92 persen. Sedangkan kepatuhan menjaga jarak minggu lalu sekitar 91,14 persen, kini menjadi 91, 36 persen dari jumlah yang dimonitor. Nilai proporsinya tampak meningkat di Aceh meski juga tidak signifikan, ujar pria yang akrab disapa SAG itu.
Selanjutnya ia mengatakan, sejatinya Protkes makin ditingkatkan di Aceh karena kasus-kasus konfirmasi baru trennya meningkat dalam beberapa hari terakhir. Setiap satu kasus baru yang terdeteksi positif Covid-19 ada kemungkinan ada tiga atau empat orang lainnya sudah terinfeksi virus corona di tengah-tengah masyarakat.
Mereka yang telah terinfeksi itu merupakan pembawa virus corona (carrier) yang siap menularkannya kepada siapa pun di dekatnya. Apabila sama-sama tidak memakai masker dan tidak berjarak, risiko penularan dari carrier kepada calon penderita baru mencapai 100 %. Fenomena interaksi sosial resiko tinggi inilah yang membuat Covid-19 tak kunjung reda.
“Karena itu kita terus menghimbau hindarilah risiko tertular virus penyakit Covid-19 itu, jaga keselamatan diri dan nyawa keluarga dengan selalu disiplin Protkes di tengah-tengah pandemi saat ini,” ajak SAG.
Kasus kumulatif
Selanjutnya ia melaporkan kasus akumulatif kasus Covid-19 Aceh yang telah mencapai 22.572 orang, per 29 Juli 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 4.975 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 16.628 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 969 orang.
Data kasus Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi sebanyak 231 orang, pasien yang sembuh 40 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi 10 orang di Aceh.
Kasus konfirmasi baru 231 orang meliputi warga Banda Aceh 86 orang, Aceh Besar 31 orang, Aceh Tamiang 26 orang, Aceh Barat 17 orang, Bener Meriah delapan orang, warga Bireuen dan Sabang, sama-sama tujuh orang.
Kemudian warga Lhokseumawe, Simeulue, dan Aceh Selatan, masing-masing enam orang. Selanjutnya warga Nagan Raya lima orang, warga Langsa, Aceh Utara, dan warga Aceh Jaya, sama-sama empat orang.
Lebih lanjut warga Pidie sebanyak tiga orang, Aceh Timur, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan warga Aceh Singkil, masing-masing dua orang. Sementara warga Pidie Jaya, Aceh Barat Daya, dan warga Subulussalam, sama-sama satu orang.
Sementara itu, penderita Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 40 orang, meliputi warga Banda Aceh 21 orang, Lhokseumawe sembilan orang, Pidie tujuh orang, dan warga Bireuen sebanyak tiga orang.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi 10 orang,” katanya.
Kasus-kasus meninggal dunia tersebut meliputi warga Aceh Besar sebanyak tiga orang, Aceh Jaya dua orang, warga Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Pidie, Nagan Raya, dan warga Aceh Singkil, masing-masing satu orang.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 872 orang, meliputi 745 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.602 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.427 orang, sedang isolasi di rumah 148 orang, dan 27 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.[]