“Kami rencana membuat pertimbangan seperti itu (setop PTM terbatas) untuk disampaikan ke pimpinan,” ujar Kadisdikbud Kota Parepare, Arifuddin Idris, Minggu (20/2/2022).
Selama 2 pekan terakhir, sudah tercatat ada 11 sekolah menjadi episentrum penularan COVID di Kota Parepare. Dari awalnya hanya terjadi di 4 sekolah, kini berkembang pesat menjadi 11 sekolah.
Dari 11 sekolah itu ditemukan 8 guru terkonfirmasi positif dan 12 orang reaktif menunggu hasil tes PCR. Selain itu, juga ada 8 siswa terkonfirmasi positif dan 6 orang reaktif menunggu hasil tes PCR.
Arifuddin mengaku khawatir dengan perkembangan penularan COVID-19 yang sangat pesat ini. Apalagi dengan adanya ancaman varian Omicron.
“Karena kasus pertama ditemukan di SDN 46, anak itu tertular dari orang tuanya yang seorang tenaga kesehatan. Kemudian orang tuanya tertular karena pernah menangani pasien COVID-19. Kemudian ada lagi anak yang tertular di kelas lain, sehingga jadi empat anak tertular. Terpaksa sekolah itu kita tutup,” paparnya.
“Dari empat sekolah kita tracing awal, sekarang sudah menjadi 11 sekolah. Perkembangannya sangat cepat. Karena itu, Senin kita usulkan ke Pak Wali Kota, tutup dulu semua sekolah satu atau dua minggu,” sambungnya.
Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Parepare hingga 19 Februari tercatat 260 kasus aktif. Dari jumlah itu, 9 orang dalam perawatan di RSUD Andi Makkasau, 10 orang di RS Sumantri, 4 orang di RS Fatima.
Sedangkan, ada 237 yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri. Kemudian ada 185 kontak erat dalam pemantauan. (nvl/nvl)